Jetsiber.com - PEKANBARU - Proses pemilihan Ketua BEM Universitas Riau rusuh hingga terjadi baku hantam. Akibatnya seorang mahasiswa lapor polisi karena tidak terima dikeroyok.
Kapolsek Tampan Pekanbaru Kompol Asep Rahmat,dilansir dari laman detik.com mengatakan kerusuhan terjadi di lingkungan kampus Jalan HR Soebrantas sejak sore kemarin. Baku hantam berlanjut hingga pukul 23.00 WIB malam tadi, pada Rabu (29/11/23).
"Kejadian mulai sore kemarin saat proses Pemira (Pemilihan Presiden Mahasiswa atau Ketua BEM) sampai malam tadi," ujar Asep Rahmat.
Kerusuhan terjadi saat ada perselisihan antara mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) dan Fakultas Teknik. Dua fakultas itu protes terkait proses pemilihan yang dilakukan panitia.
Akibat protes tersebut, terjadi aksi saling dorong. Rupanya aksi saling dorong antar kelompok berbuntut saling pukul di lokasi kampus.
"Awalnya saling dorong. Lama-lama saling pukul, ada mahasiswa dipukul pakai helm karena dia kena sorong-sorong. Ya ributlah sesama mahasiswa," kata Kapolsek.
Melihat situasi semakin memanas, pihak Wakil Rektor III minta bantuan ke polisi untuk meredam. Apalagi, massa aksi terus bertambah dan mengepung kampus.
"Ada ratusan mahasiswa tadi malam yang mengepung lokasi, atasnama solidaritas atau kwarsa tadi. Sehingga kampus minta bantuan sama kami untuk meredam agar tidak semakin panas," katanya.
Polisi pun datang dengan pakaian biasa ke kampus. Tidak lama, polisi mengamankan seorang diduga pelaku pemukulan untuk dimintai keterangan setelah ada laporan dari salah satu korban.
"Ada mahasiswa yang lapor karena jadi korban pemukulan. Satu diduga pelaku sudah kami amankan dan pemeriksaan terkait kejadian. Kami juga sudah mulai koordinasi dengan kampus terkait insiden ini agar sama-sama diselesaikan,"Pungkasnya.(**)
Editor | : | TR |
Kategori | : | Pekanbaru |
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com