Minggu, 19 Mei 2024

Breaking News

  • Jika Sepakat, Kasmarni - Rafee Pasangan Ideal Pilkada Bengkalis 2024, Bakal Kuasai Suara Bengkalis   ●   
  • Kasmarni Didampingi Tim Pemenangan ke DPD Partai PKS untuk Pengembalian Formulir Pendaftaran Sebagai Calon Bupati   ●   
  • H.Muhammad Rafee Siap Mundur dari DPRD Bengkalis untuk Maju Pilkada Sebagai Calon Wabup   ●   
  • Wakili Bupati, Kadis PUPR Bengkalis Dampingi Investor dari China Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Jembatan   ●   
  • Pemeriksaan Ketua BRA Perkara Tipikor Penyimpangan Pengadaan Budidaya Ikan Kakap dan Pakan Rucah   ●   
Jessica Lolos Lie Detector, Kenapa Tetap Dipenjara? Ini Kata Wamenkumham
Kamis 12 Oktober 2023, 11:01 WIB
Viva.co.id.jpg

Jetsiber.com - Jakarta - Kasus kopi sianida masih menjadi misteri. Saat kasus awal mencuat tahun 2016, banyak yang menilai bahwa Jessica Wongso memang yang membunuh Wayan Mirna dengan racun sianida.


Namun kini publik menilai Jessica Wongso tidak bersalah. Pendapat ini muncul setelah film dokumenter berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee anda Jessica Wongso” tayang di Netflix beberapa waktu lalu.

Kenapa publik bisa berpendapat demikian? Karena terdapat kejanggalan-kejanggalan yang membuat Jessica Wongso tidak bersalah.

Salah satu fakta yang menarik perhatian yaitu soal hasil Lie Detector Jessica Wongso yang disebut lolos, namun tetap dijadikan terdakwa. Beberapa waktu lalu Edward Omar selaku Wakil Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) hadir di podcast dalam YouTube Denny Sumargo bersama dengan Shandy Handika selaku Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Saat itu, Denny Sumargo bertanya mengenai pemberitaan yang menyebut jika Jessica Wongso lolos Lie Detector. Mendengar pertanyaan itu, Shandy yang berada di samping Edward pun langsung tertawa tipis.

Dikutip dari viva.co.id, Menurut Edward, pemberitaan tersebut sama sekali tidak benar. Sebab, Lie Detector tidak digunakan para ahli dan juga Polri sebagai alat bukti.

“Keliru-keliru. Ini sekaligus meluruskan berita bahwa Jessica dihipnotis dan lain sebagainya. Lie Detector pun sama sekali tidak digunakan oleh para ahli maupun oleh Polri,” kata Edward, dikutip dari tayangan YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Kamis, 12 Oktober 2023.

“Beritanya, itu tulisannya lolos Lie Detector,” timpal Densu. “Tidak ada Lie Detector. Jadi penyidik waktu itu tidak menggunakan Lie Detector,” tegas Edward Omar.

Kemudian Denny Sumargo pun mempertanyakan pemberitaan terkait Lie Detector tersebut. Edward mengatakan jika memang ada isu yang berkembang seperti itu. Lalu ia juga menyinggung soal keterangan Prof Ronny Nitibaskara, ahli Kriminologi di persidangan Jessica.

Namun sayangnya, Prof Ronny Nitibaskara kini sudah meninggal dunia. Jika Prof Ronny belum meninggal, kata Edward, dia bisa menceritakan banyak hal. “Kalau tidak (meninggal dunia), beliau bisa bercerita banyak,” kata Edward.

Ketika banyak pihak seperti ahli, doktor dan lainnya memberikan keterangan, Jessica menghadapi dengan santai. Namun ketika Prof Ronny menjelaskan, Jessica menangis.

“Jessica nangis. Karena Ronny membaca semua apa yang terjadi pada jiwa dan diri Jessica itu sampai diprotes oleh Otto,” jelasnya. “Beliau itu yang bilang ke saya, 'Prof orang seperti Jessica itu mau menggunakan Lie Detector secanggih apapun tidak akan terdeteksi',” jelas Edrward.

Alasan itulah kenapa pihak kepolisian tidak menggunakan lie detector dalam proses pemeriksaan. “Saya berulang kali mengkonfirmasi ini kepada Pak Krishna Murti dan tidak menggunakan lie detector,” tegasnya.




Editor : TR
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 



Scroll to top