Minggu, 19 Mei 2024

Breaking News

  • Kisah Liputan Wahyudi El Panggabean, Momen Kebahagiaan di Balik Jeruji Penjara   ●   
  • Kapolri dan Panglima TNI Meninjau Langsung Kesiapan Venue GWK   ●   
  • Ditpolairud Polda Bali Siagakan Dua Kapal dan Tiga Helikopter Amankan KTT WWF   ●   
  • Jika Sepakat, Kasmarni - Rafee Pasangan Ideal Pilkada Bengkalis 2024, Bakal Kuasai Suara Bengkalis   ●   
  • Kasmarni Didampingi Tim Pemenangan ke DPD Partai PKS untuk Pengembalian Formulir Pendaftaran Sebagai Calon Bupati   ●   
Serangan Balik Ukraina Terhadap Rusia Gagal Penuhi Ekspektasi NATO
Senin 14 Agustus 2023, 08:29 WIB
Tentara.jpg

Jetsiber.com - London - Serangan balik Ukraina terhadap pasukan Rusia telah gagal memenuhi ekspektasi NATO.

Aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu selama ini terlalu optimistis tentang kemampuan militer Kyiv. Kesimpulan itu dilaporkan surat kabar Inggris, The Times, mengutip seorang perwira Amerika yang tidak disebutkan namanya. Surat kabar itu juga mencatat bahwa para pejabat di Kyiv mulai menyalahkan pendukung Barat mereka karena kurangnya tekad mereka.


Dalam laporan yang ditulis oleh Mark Galeotti, penulis lebih dari 20 buku tentang Rusia, The Times mengutip seorang perwira militer AS yang terlibat dalam pelatihan anggota dinas Ukraina

Aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu selama ini terlalu optimistis tentang kemampuan militer Kyiv.

 

Kesimpulan itu dilaporkan surat kabar Inggris, The Times, mengutip seorang perwira Amerika yang tidak disebutkan namanya.

 

Surat kabar itu juga mencatat bahwa para pejabat di Kyiv mulai menyalahkan pendukung Barat mereka karena kurangnya tekad mereka. Dalam laporan yang ditulis oleh Mark Galeotti, penulis lebih dari 20 buku tentang Rusia, The Times mengutip seorang perwira militer AS yang terlibat dalam pelatihan anggota dinas Ukraina. Baca Juga Perwira Militer Rusia Membelot ke Negara NATO, Kabur dari Perang Ukraina “NATO mengharapkan keajaiban, dan Ukraina menjanjikannya,” katanya, yang dilansir Senin (14/8/2023). Dia menambahkan; “Anda tidak dapat berperang melawan optimisme.” Pejabat AS lainnya, yang juga berbicara tanpa bersedia ditulis namanya, mengatakan kepada surat kabar tersebut; "Kami belum menutup buku pada tahun 2023, tetapi kami meningkatkan pemikiran kami tentang tahun 2024."

 

Laporan tersebut mengeklaim bahwa baik Rusia maupun Ukraina tidak dapat membuat kemajuan yang menentukan saat ini, dengan yang terakhir sekarang menggembar-gemborkan perebutan masing-masing desa sebagai tanda keberhasilan.

 

Galeotti, dalam laporannya, memperkirakan bahwa Kyiv memiliki waktu paling lama dua bulan untuk membalikkan keadaan sebelum hujan musim gugur mulai membuat tanah tidak dapat dilalui untuk perangkat keras militer pada bulan November.

Laporan tersebut mengeklaim bahwa benteng pertahanan yang kuat dan ladang ranjau luas yang didirikan oleh pasukan Rusia di Ukraina selatan adalah salah satu alasan kinerja serangan balasan Kyiv yang kurang baik. Terhadap latar belakang ini, para pejabat di Kyiv baru-baru ini mulai mengkritik NATO karena tidak berbuat cukup, salah satunya menggambarkan blok militer pimpinan AS sebagai "gutless" atau "tak bernyali".

 

Dengan tidak adanya pihak yang mau berkompromi, imbuh laporan The Times, konflik kemungkinan akan berlanjut untuk jangka panjang. Berbicara kepada Washington Post, Presiden Polandia Andrzej Duda, salah satu pendukung setia Kyiv, mengakui bahwa militer Ukraina saat ini tidak dapat melakukan serangan balasan yang sangat menentukan terhadap militer Rusia.

 

Para pejabat AS dan Barat lainnya, yang dikutip CNN tanpa disebutkan namanya, memprediksi bahwa "sangat tidak mungkin" pasukan Kyiv akan dapat membuat kemajuan yang akan mengubah keseimbangan konflik ini.

 

Ukraina meluncurkan serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu pada awal Juni, memusatkan upayanya di banyak titik di sepanjang garis depan dari Zaporizhzhia hingga Wilayah Donetsk. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, operasi Kyiv telah berubah menjadi kegagalan yang sejauh ini merugikan Ukraina 43.000 personel dan 4.900 unit perangkat keras militer.




Editor : lelimaslina
Kategori : Internasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 



Scroll to top