Minggu, 19 Mei 2024

Breaking News

  • Kegiatan Sterilisasi Polri Jelang Kedatangan Delegasi Hingga Tamu VVIP World Water Forum di Bali   ●   
  • Kisah Liputan Wahyudi El Panggabean, Momen Kebahagiaan di Balik Jeruji Penjara   ●   
  • Kapolri dan Panglima TNI Meninjau Langsung Kesiapan Venue GWK   ●   
  • Ditpolairud Polda Bali Siagakan Dua Kapal dan Tiga Helikopter Amankan KTT WWF   ●   
  • Jika Sepakat, Kasmarni - Rafee Pasangan Ideal Pilkada Bengkalis 2024, Bakal Kuasai Suara Bengkalis   ●   
Pasukan Khusus Dibunuh, Polisi Serbu Geng Narkoba Tewaskan 43 Orang
Kamis 03 Agustus 2023, 15:21 WIB
operasi polisi.jpg

Jetsiber.com - Brasilia - Sekitar 43 orang tewas dalam penyerbuan pasukan polisi terhadap geng narkoba di berbagai wilayah di Brasil. Penyerbuan selama sepekan ini sebagai respons setelah personel polisi pasukan khusus dibunuh. Pasukan polisi pada hari Rabu menyerbu favela lingkungan kelas pekerja dan melepaskan tembakan saat ketegangan meningkat.

Menteri Kehakiman Brasil Flavio Dino mengkritik respons polisi, menyebutnya tidak sebanding dengan kejahatan yang dilakukan oleh mereka yang menjadi target.

Pada hari Rabu, lebih dari 3.000 anak tidak dapat bersekolah di Rio de Janeiro setelah terpaksa ditutup karena operasi polisi.

Satu penggerebekan di sana, di clusterfavela, menyebabkan kematian sedikitnya 10 orang. Sebelumnya, 14 orang tewas dalam bentrokan selama lima hari penggerebekan polisi di negara bagian São Paulo, yang dijuluki Operation Shield. Di negara bagian timur laut Bahia, para pejabat mengatakan 19 orang tewas sejak operasi Jumat pekan lalu.

Sebanyak 58 orang ditangkap selama operasi di negara bagian São Paulo, yang dimulai setelah seorang petugas polisi pasukan khusus tewas dibunuh pada hari Kamis pekan lalu di kota pesisir Guarujá.

Media lokal melaporkan petugas menyita 385 kg narkotika, serta senjata. Namun, Instituto Marielle Franco sebuah organisasi non-pemerintah yang dinamai politisi Marielle Franco yang dibunuh pada tahun 2018 secara terbuka mengkritik peristiwa terbaru tersebut.


"Pembantaian berulang," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Mirror, Kamis (3/8/2023).

Franco adalah anggota dewan yang blak blakan yang mengkritik penggerebekan polisi yang sering mematikan di kota-kota kumuh yang padat penduduk atau favela.

Taliria Petrone, anggota legislatif negara bagian Rio de Janeiro, juga mengutuk operasi polisi tersebut. "Tidak ada penjelasan bagi negara untuk terus mengubah kehidupan di favela menjadi neraka seperti ini," katanya.

Tapi polisi berdalih operasi dilancarkan setelah informasi intelijen menyatakan bahwa pertemuan para pemimpin geng narkoba akan berlangsung. Polisi mengatakan Rio de Janeiro adalah salah satu negara bagian paling kejam di Brasil.

sumber: sindonews.com

 




Editor : lelimaslina
Kategori : Internasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 



Scroll to top