Senin, 20 Mei 2024

Breaking News

  • Kegiatan Sterilisasi Polri Jelang Kedatangan Delegasi Hingga Tamu VVIP World Water Forum di Bali   ●   
  • Kisah Liputan Wahyudi El Panggabean, Momen Kebahagiaan di Balik Jeruji Penjara   ●   
  • Kapolri dan Panglima TNI Meninjau Langsung Kesiapan Venue GWK   ●   
  • Ditpolairud Polda Bali Siagakan Dua Kapal dan Tiga Helikopter Amankan KTT WWF   ●   
  • Jika Sepakat, Kasmarni - Rafee Pasangan Ideal Pilkada Bengkalis 2024, Bakal Kuasai Suara Bengkalis   ●   
16 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia, Jubir Covid-19 Riau: Ini Menjadi Suatu Hal Yang Mengkhawatirkan
Senin 03 Mei 2021, 08:35 WIB

PEKANBARU - Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Provinsi Riau, dr. Indra Yovi menyampaikan update Covid-19 di Provinsi Riau per hari ini (Minggu, 2/5/2021) di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi.

Ia menyebutkan bahwa angka kematian di Provinsi Riau kembali memecahkan rekornya, yakni 16 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Kemudian terdapat jumlah penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 hampir mencapai 600 kasus.

Menurut dr. Yovi, ini menjadi suatu hal yang sangat mengkhawatirkan. Yakni mengkhawatirkan untuk semua masyarakat Riau terutama tenaga kesehatan di rumah sakit.

"16 orang meninggal hari ini, kemarin 15. Dan ini menjadi suatu hal yang mengkhawatirkan, sangat mengkhawatirkan buat kami semua terutama tenaga kesehatan di rumah sakit di Kota Pekanbaru yang terutama," ucapnya.

Ia mengatakan, saat ini jumlah tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit mencapai 81%. Meski masih ada tersisa 19% lagi, menurutnya 19% tersebut bukan hal yang baik.

"Ini kembali kami mengingatkan, ini kembali ke kesadaran kita bersama. Kita maunya apa, kita mau penuh rumah sakit atau kita turunkan dan kita kendalikan, terserah kita," ujarnya.

Pihaknya mengungkapkan, sebagai masyarakat tentu harus menyadari dirinya sendiri dan keluarganya. Masyarakat tidak bisa lagi berpikir adanya sosialisasi dari Satgas Covid-19 maupun dari pemerintah. Menurutnya sekarang ini tergantung pribadi masing-masing bagaimana, apakah sudah mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan atau justru sebaliknya.

"Sekarang kalau mau menunjuk, tunjuk diri kita sendiri. Yang kita lakukan bagaimana. Apakah kita sudah patuh memakai masker, apakah kita sudah mencoba menghindari kerumunan, apakah kita sudah menghindari bergerak atau mobilisasi ke tempat yang tidak perlu, ini kembali ke kita," sebutnya.

Untuk itu, dr. Yovi kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat Riau, terutama yang ada di Kota Pekanbaru karena setengah kasus Covid-19 terjadi di Pekanbaru untuk terus mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Kemudian, untuk kegiatan nongkrong di cafe atau bepergian ke tempat yang tidak penting untuk dihindari dulu. Ia menyarankan masyarakat terutama umat muslim di bulan Ramadhan ini untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan.

Kondisi seperti ini kondisi yang mengkhawatirkan. Pihaknya masih melihat kondisi-kondisi kerumunan yang memang tidak diperlukan, nongkrong malam-malam. Bahkan menurutnya, lebih baik di rumah mengaji di bulan Ramadan ketimbang nongkrong.
 
"Apa yang saya sampaikan pasti lebih berguna daripada nongkrong di keramaian yang tidak perlu, di restoran, di kafe, yang tidak perlu mending kita di rumah beribadah sesuai dengan agama kita masing-masing itu menurut saya lebih baik dimasa pendemi ini," tutupnya.(*)




Editor :
Kategori : Riau
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 



Scroll to top