Kamis, 9 Mei 2024

Breaking News

  • Kajati Riau mengikuti Kegiatan Kunjungan Kerja JAM-Intel Kejagung RI Secara Virtual   ●   
  • Plh. Asisten Pembinaan Kejati Riau Mengikuti Halo RB Mei 2024 Dengan Karocana Tiyas Widiarto, SH.,MH Secara Virtual   ●   
  • Dua Remaja Warga Meranti Ikut Seleksi Bintara Polisi, Demi Merubah Kehidupan Keluarganya   ●   
  • JAM-Pidum Menyetujui 6 Pengajuan Restorative Justice Dalam Tindak Pidana Narkotika   ●   
  • JAM-Pidum Menyetujui 11 Pengajuan Penghentian Penuntutan Berdasarkan Restorative Justice   ●   
Gubri Syamsuar Buka Pelatihan Digital Enterpreneurship Academy
Selasa 27 April 2021, 13:11 WIB

PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar membuka kegiatan pelatihan Digital Enterpreneurship Academy (DEA) di Hotel Grand Zuri Pekanbaru, Selasa (27/4/2021).

Pelatihan yang dihelat oleh Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BBPSDMP) Kementerian Komunikasi Informatika (Kemenkominfo) Medan yang bekerjasama dengan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Riau ini mengusung tema "Penguatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Digital untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat".

Dalam sambutannya, Gubri mengucapkan terimakasih kepada BBPSDMP Kemenkominfo Medan yang telah menyelenggarakan pelatihan bagi pelaku usaha UMKM di Provinsi Riau.

Melalui pelatihan tersebut, ia berharap sektor perekonomian masyarakat dapat meningkat sehingga dapat menjadi modal untuk terus berusaha dimasa pandemi Covid-19.

Gubernur Syamsuar melihat sejak wabah Covid-19 melanda dunia pada 2019 lalu telah memberikan dampak besar dalam berbagai kehidupan baik kesehatan maupun perekonomian. Bagi Indonesia sebutnya, damapak disektor perekonomian terlihat dari pertumbuhan yang mengalami koreksi sebesar minus 2,19 persen.

"Sedangkan bagi Provinsi Riau minus 1,12 persen pada tahun 2020," ujarnya.

Dikarenakan dampak tersebut, Syamsuar melihat banyak pelaku UMKM yang tutup usaha atau bahkan usahanya berjalan seadanya.

"Tak hanya itu pandemi ini juga telah menghentikan aktivitas produksi, distribusi dan pemasaran yang sangat merugikan pelaku UMKM," imbuhnya.

Melalui pelatihan digital tersebut, Kepala BBPSDMP Kominfo Medan Irbar Samekto mengatakan bahwa di era digital saat ini pelaku usaha UMKM dituntut untuk dapat berinteraksi menggunakan infrastruktur digital atau menggunakan cara dan model bisnis berbasis digital. Yang mana transformasi digital menurutnya dapat mendorong proses bisnis untuk berkembang jika dikelola berbasis digital.

"Ini merupakan tantangan sekaligus kesempatan bagi pelaku usaha untuk menembus pasar dengan memotong jalur distribusi produk hingga konsumen," jelasnya.

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk paling besar di Asia Tenggara serta didukung dengan bonus demografi, tentunya memiliki potensi besar dalam menguasai pasar-pasar ekonomi digital.

Di tengah pandemi Covid-19, Irbar menyebutkan bisnis dagang berbasis digital diprediksi tumbuh 33,2 persen dari tahun 2020 yang mencapai 253 triliun. Ia mengharapkan ditahun 2021 meningkat menjadi 337 triliun.

Namun perkembangan akses dan infrastruktur digital yang sudah makin luas, ternyata tidak serta merta dapat mendorong pelaku usaha untuk dapat terlibat dalam mengoptimalkan digitalisasi dalam proses bisnis.

"Untuk melakukan transformasi digital tentunya membutuhkan pengetahuan, keterampilan pelaku usaha dalam merespon perubahan akibat perkembangan teknologi digital, oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan agar mampu menjalankan usahanya lewat teknologi digital," pungkas Irbar.(*)




Editor :
Kategori : Riau
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Scroll to top