Rabu, 13 Agustus 2025

Breaking News

  • Kepala Disdukcapil Pekanbaru Imbau Warga Waspadai Oknum Tawarkan Aktivasi IKD   ●   
  • Briptu Putri, Polwan Riau Lulusan Terbaik Akademi Kepolisian Turki 2025   ●   
  • JMS: Tim Penkum Kejati Riau Lakukan Sosialisasi Ancaman LGBT di Kalangan Pelajar MAN 3 Pekanbaru   ●   
  • Jelang Berikan Pelatihan Barista Kepada Warga Binaan, Lapas Pekanbaru Gelar Rapat Persiapan   ●   
  • Ketua TP PKK Rohul Luncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis   ●   
Jokowi Buka Suara soal Diskon Pajak Mobil dan KPR DP 0%
Minggu 21 Februari 2021, 11:24 WIB

Jakarta - Mulai bulan depan akan ada sederet insentif yang diluncurkan pemerintah untuk mendongkrak konsumsi masyarakat. Mulai dari insentif diskon PPnBM mobil baru segmen ≤ 1.500 cc kategori sedan dan 4x2, serta relaksasi kredit pemilikan rumah (KPR) dalam bentuk uang muka atau DP yang diberikan pelonggaran hingga 0%.

Dalam perayaan Imlek Nasional 2021 kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyinggung kedua insentif tersebut. Menurutnya, dengan insentif tersebut maka konsumsi masyarakat akan bangkit, setelah lama tertekan akibat pandemi COVID-19.

"Baru saja untuk membangkitkan sisi manufaktur, PPnBM selama nanti bulan Maret, April, Mei diberikan tiga bulan PPnBM 0%. Tiga bulan berikutnya 50%, tiga bulan berikutnya 25%. Diberikan juga kemarin yang berkaitan dengan rumah DP 0%. Saya kira cara-cara ini nanti yang akan bisa membangkitkan demand, konsumsi, dan daya beli masyarakat," kata Jokowi, Sabtu (20/2/2021).

Selain berupaya mendongkrak konsumsi masyarakat terhadap mobil dan juga properti, Jokowi menyebutkan pemerintah juga berupaya agar APBN dan APBD bisa berkontribusi terhadap pembukaan lapangan kerja yang besar.

"Saya sudah perintahkan semua kementerian untuk menjalankan program padat karya yang sebanyak-banyaknya agar melalui APBN dan APBD pemerintah bisa membuat peluang kerja yang sebanyak-banyaknya," papar Jokowi.

Meski begitu, Jokowi mengatakan lapangan kerja akan terbuka lebih banyak dan berkelanjutan dengan kontribusi dunia usaha.

"Kalau yang melakukan dari dunia usaha akan berkelanjutan, ini yang dibutuhkan oleh masyarakat," tegas dia.

Ia menegaskan, penanganan krisis kesehatan selama pandemi tak bisa dipisahkan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Kita harus menunjukkan bukti bahwa permasalahan kesehatan bisa ditangani dengan baik, sehingga muncul kepercayaan untuk kebangkitan ekonomi kita," pungkasnya.(dtc)




Editor :
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 



Scroll to top