Sabtu, 27 April 2024

Breaking News

  • Masyarakat Desa Sekayan Antusias Menyambut PH Dan TIM Beserta Ketua Koperasi Korem 031/WB   ●   
  • Ribuan Peserta Seleksi Calon Polisi Memadati Mapolda Riau   ●   
  • Kapolda Riau Gelar Halal Bi Halal Bersama KBPP Polri dan IKAL Provinsi Riau   ●   
  • Kanwil Kemenkumham Riau Gelar Sosialisasi Kekayaan, Peringati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2024   ●   
  • Ketua Gakorpan Rohil: Masyarakat Berperan Aktif Dalam Pengawasan KUA Panipahan Darat Menuju Kesejahteraan   ●   
Selama Puasa, Ini Sederet Buah Rendah Glikemik yang Baik bagi Penderita Diabetes
Jumat 22 Maret 2024, 17:24 WIB
Foto: pixabay

Jetsiber.com - KESEHATAN - Saat berpuasa, gula darah penderita diabetes harus tetap terjaga. Buah rendah glikemik ini dianjurkan untuk dikonsumsi penderita diabetes selama berpuasa.

Indeks glikemik merupakan taraf ukur sebuah makanan dicerna oleh gula darah di dalam tubuh. Semakin tinggi nilainya maka semakin cepat lonjakan gula darah yang akan ditimbulkan.

Memerhatikan kadar glikemik di dalam makanan penting untuk selalu diterapkan oleh penderita diabetes. Terutama ketika berpuasa di mana tubuh tak menerima asupan makanan secara rutin sehingga akan memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh.

Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (20/3/24), berikut sederet buah rendah glikemik bagi penderita diabetes saat berpuasa, antara lain:

1. Buah berry

Beberapa buah dengan ukuran kecil termasuk kategori buah berry. Ciri khas dari buah berry biasanya memiliki warna yang gelap hampir hitam, kebiruan, atau merah segar.

Warna dari buah berry menandakan tingginya kadar antioksidan alami di dalam buah tersebut. Selain itu buah jenis ini juga memiliki kadar indeks glikemik yang rendah dan tidak menciptakan lonjakan gula darah.

Buah berry bisa dinikmati sebagai camilan saat berbuka puasa. Jika ingin menyantapnya sebagai menu sahur, buah ini bisa dikreasikan menjadi smoothie atau topping untuk oatmeal.

2. Apel

Manfaat apel untuk kesehatan hampir seluruh tubuh sudah menjadi rahasia umum. Buah apel yang segar kaya akan serat dan rendah kadar indeks glikemiknya.

Apel juga memiliki kadar air yang tinggi sehingga cocok dikonsumsi saat sahur maupun buka puasa untuk membantu menghidrasi tubuh. Nutrisi alaminya disebut ahli berkhasiat untuk melancarkan pencernaan hingga menjaga kesehatan kulit.

Potongan buah apel segar cocok untuk dikonsumsi sebagai camilan saat malam hari setelah berbuka. Ketika sahur makan apel sebelum menu utama juga boleh rutin dilakukan.

3. Pir

Hampir mirip dengan apel, pir juga tak kalah kaya akan serat dan kadar indeks glikemiknya yang rendah. Selama bulan puasa para dokter dan ahli gizi selalu menyarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi air guna mencegah dehidrasi.

Adapun itu, adar air di dalam sebuah pir yang mencapai 84% dari total beratnya menjadi salah satu buah yang cocok untuk dikonsumsi. Di Indonesia pir juga tidak sulit untuk ditemukan dengan harga yang masih terjangkau.

Buah pir menjadi salah satu yang paling dianjurkan untuk rutin dikonsumsi oleh penderita diabetes. Cara sederhana, cukup cuci bersih pir potong menjadi bagian kecil dan konsumsi sebagai buah potong yang segar.

4. Jeruk

Rasa asam segar yang ada pada jeruk tak hanya baik untuk kesehatan kulit tetapi juga bagi penderita diabetes. Jeruk memiliki kadar indek glikemik dan kalori yang rendah.

Konsumsi jeruk setelah berbuka puasa maupun saat sahur dapat membantu menstabilkan gula darah serta menyiapkan tubuh untuk berpuasa seharian. Kandungan vitamin C pada jeruk jika rutin dikonsumsi juga dapat menjaga kekebalan imunitas.

Tetapi ahli tetap mengingatkan untuk tidak mengonsumsi jeruk dalam jumlah yang berlebihan. Alasannya adalah kehadiran gula alami yang terbentuk pada buah jeruk yang tetap harus diwaspadai.

5. Anggur

Banyak jenis anggur populer yang bisa ditemukan dengan mudah di supermarket maupun toko buah. Varietas anggur yang beragam membuat konsumsinya tidak akan membosankan.

Anggur memiliki kandungan indeks glikemik yang rendah sehingga buah ini disarankan ahli untuk dikonsumsi bagi penderita diabetes. Warna hijau, merah keunguan, hingga ungu gelap pada anggur juga menandakan kandungan antioksidannya yang tinggi.

Konsumsi anggur dapat dinikmati sebagai buah segar, camilan sehat, atau dicampur dengan yoghurt dan oatmeal. Bagaimana pun anggur juga tetap memiliki kandungan gula alami yang cukup tinggi sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan.(TBN/Red)




Editor : Redaksi
Kategori : Lifestyle
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Scroll to top