Jumat, 26 April 2024

Breaking News

  • DPC PDI-P Bengkalis Usung Kasmarni Maju Pilkada Lanjutkan 2 Periode   ●   
  • Rutan Pekanbaru Ikuti Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru Hari Bhakti ke-60   ●   
  • JAM-Pidsus Ungkapkan Petkara Tipikor 271 Triliun, Bagaimana Mengembalikan Kondisi Seperti Semula   ●   
  • Aspidmil Kejati Riau Melakukan Koordinasi dan Monitoring Penyelesaian Perkara Tahap Eksekusi   ●   
  • Kejati DKI Jakarta melakukan Penahanan Tersangka Dugaan Tipikor Dalam Pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam   ●   
India Darurat Corona, Inggris Kirim 3 Unit 'Pabrik Oksigen'
Kamis 29 April 2021, 09:21 WIB

Jakarta - Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa pihaknya mengirim tiga unit penghasil oksigen menyusul pengiriman bantuan pertama pekan ini ke India, yang dilanda lonjakan tajam kasus infeksi virus Corona. Namun, Inggris mengatakan pihaknya tidak memiliki vaksin cadangan untuk ditawarkan.

Pemerintah Inggris menyatakan, tiga unit yang disebut pabrik oksigen tersebut, masing-masing berukuran kontainer pengiriman dan dapat menghasilkan 500 liter oksigen per menit.

"Kami berdiri bersama teman-teman India kami dalam perjuangan mereka melawan COVID-19," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (29/4/2021).

"Kolaborasi internasional lebih penting dari sebelumnya, dan paket dukungan tambahan Inggris ini akan membantu memenuhi kebutuhan India saat ini, terutama untuk lebih banyak oksigen," imbuhnya.

Pengiriman baru tersebut dilakukan menyusul gelombang pertama konsentrator oksigen dan ventilator dari Inggris yang tiba di India pada hari Selasa (27/4) lalu, dengan lebih banyak pasokan datang pada hari Jumat (30/4) besok.

Secara total, Inggris mengirimkan 495 konsentrator oksigen dan 200 ventilator ke India minggu ini.

Belum ada tanggapan dari Kementerian Luar Negeri Inggris atas pertanyaan AFP tentang kapan pabrik oksigen berukuran kontainer itu akan tiba.

Korban jiwa akibat virus Corona di India melonjak melewati 200.000 orang pada Rabu (28/4) ketika gelombang kasus baru yang tak henti-hentinya membanjiri rumah sakit.(dtc)




Editor :
Kategori : Internasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Scroll to top