Jumat, 29 Maret 2024

Breaking News

  • Forum Anak Desa Lubuk Garam Gelar Festival Ramadhan   ●   
  • Penuh Haru Warnai Pisah Sambut Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Riau   ●   
  • Kajati Riau Terima Kunjungan Kerja Sekaligus Silaturahmi Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau   ●   
  • Penitipan Aset Hasil Sita Eksekusi Milik Terpidana Heru Hidayat, Tanah Seluas 19.996 M2 di Belitung   ●   
  • Polda Riau Gelar Rapat Lintas Sektoral Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024   ●   
NasDem Akui Konvensi Capres Dibahas Surya Paloh dan Airlangga
Kamis 11 Maret 2021, 07:21 WIB

Jakarta -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Willy Aditya mengakui rencana partainya menggelar konvensi calon presiden (capres) turut menjadi topik pembicaraan dalam pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum parpolnya, Surya Paloh, di Pulau Kali Age, Kepulauan Seribu pada Minggu (14/2) lalu.

Menurutnya, topik tersebut dibicarakan karena Golkar memiliki pengalaman menggelar konvensi capres pada 2004 silam.

"Terkait konvensi memang ada beberapa hal yang didiskusikan, karena sejarah mencatat Partai Golkar memiliki pengalaman konvensi di 2004. Maka NasDem melihat hal itu suatu hal yang bersifat elaboratif dan brainstorming," kata Willy kepada wartawan, Rabu (10/3).

Ia menerangkan pertemuan Airlangga dan Paloh juga dilakukan dalam rangka tukar pikiran dan musyawarah. Menurutnya, hal itu penting dilakukan untuk membangun frekuensi yang sama dalam menjalankan strategi politik untuk ke depan.

Lebih lanjut Willy menyatakan NasDem terbuka untuk berkoalisi dengan parpol lain dalam rangka memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.

Menurutnya, koalisi harus dilakukan mengingat persentase suara yang dimiliki NasDem tidak bisa memenuhi ambang batas untuk mengusung pasangan capres dan cawapres.

"NasDem Baru memiliki sekitar separuhnya, maka pembangunan koalisi ditegaskan Willy, adalah hal yang mutlak. Tentu terbuka opsi dengan parpol lain karena politik suatu yang dinamis, maka pekerjaan rumah dari konvensi adalah koalisi dengan mengedepankan komunikasi politik lintas parpol dan di sanalah kekuatan Ketum kita Pak Surya Paloh," ujar Willy.

Willy pun menekankan bahwa politik adalah jalan untuk terus memberikan harapan pada publik untuk terus menemukan cara baru dan juga orang-orang baru. Sehingga, sambungnya, pesimisme bisa disimpan sedalam-dalamnya.

Ia berpendapat konvensi capres adalah instrumen sirkulasi kekuasaan yang transparan dan partisipatoris, serta melibatkan beberapa pihak di luar partai seperti lembaga survei.

Untuk diketahui, NasDem dan Golkar dikabarkan sudah mulai menjajaki koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024. Masing-masing ketua umum sudah saling bertemu.

Menurut sumber wartawan di internal kedua partai, NasDem ingin mengusung calon presiden hasil konvensi yang digelar 2022 mendatang. Posisi calon wakil presiden akan diberikan kepada Golkar.

Merespons hal tersebut, politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan NasDem sudah berupaya menjajaki koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024 sejak dini lantaran takut ketinggalan kereta. Menurutnya itu wajar dilakukan partai level menengah.

Diketahui, NasDem dan Golkar menjajaki koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024 mendatang.

"Psikologi partai yang lebih kecil lah ya, itu kan khawatir ketinggalan kereta," kata Hendrawan saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (4/3) petang.(cnn)




Editor :
Kategori : Politik
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Scroll to top