Kamis, 25 April 2024

Breaking News

  • DPC PDI-P Bengkalis Usung Kasmarni Maju Pilkada Lanjutkan 2 Periode   ●   
  • Rutan Pekanbaru Ikuti Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru Hari Bhakti ke-60   ●   
  • JAM-Pidsus Ungkapkan Petkara Tipikor 271 Triliun, Bagaimana Mengembalikan Kondisi Seperti Semula   ●   
  • Aspidmil Kejati Riau Melakukan Koordinasi dan Monitoring Penyelesaian Perkara Tahap Eksekusi   ●   
  • Kejati DKI Jakarta melakukan Penahanan Tersangka Dugaan Tipikor Dalam Pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam   ●   
WHO Sebut Dunia akan Sulit Pulih dari COVID-19, Ini Sebabnya
Senin 01 Maret 2021, 11:54 WIB

Jakarta - Vaksin COVID-19 telah memberikan harapan baru bagi dunia untuk mengatasi pandemi Corona. Namun, kenyataannya vaksin ini tak dapat langsung menyelesaikan masalah.

Sejumlah negara kini tengah menggencarkan vaksinasi COVID-19, termasuk Indonesia. Namun, keadaan darurat pandemi membuat sebagian negara berlomba-lomba dalam mendapatkan vaksin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan situasi 'berebut' vaksin seperti ini dapat mengancam program COVAX untuk memastikan negara-negara miskin dan berpenghasilan rendah mendapatkan vaksin COVID-19 secara adil.

Pasalnya, tak sedikit negara kaya yang secara agresif membuat kesepakatan langsung dengan perusahaan farmasi demi mendapatkan vaksin COVID-19.

"Sekarang, beberapa negara masih mengejar kesepakatan yang akan membahayakan pasokan COVAX. Tanpa ragu," ucap penasihat senior WHO Bruce Aylward, dikutip dari Reuters.

WHO pun telah meminta kepada para negara kaya untuk membagi vaksin COVID-19 secara adil, supaya proses vaksinasi di seluruh dunia dapat berjalan beriringan.

Namun, rencana COVAX untuk membagikan sebanyak 1,3 juta miliar dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara miskin dan berkembang di tahun ini pendistribusiannya masih sangat lambat.

Apabila hal ini masih terus berlanjut, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia tak akan pulih dari COVID-19 dalam waktu dekat tanpa adanya ketersediaan vaksin yang mencukupi.

"Kami tidak bisa mengalahkan COVID tanpa ekuitas vaksin. Dunia tidak akan pulih dalam waktu cepat tanpa ekuitas vaksin, ini jelas," kata Tedros.

"Kami telah membuat kemajuan besar. Tapi kemajuan ini rapuh. Kami perlu mempercepat pasokan dan distribusi vaksin COVID-19. (Namun) kami tidak dapat melakukannya jika beberapa negara terus mendekati produsen yang memproduksi vaksin yang diandalkan COVAX," ungkapnya.(dtc)




Editor :
Kategori : Internasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada Redaksi JETSIBER.COM,
silakan kontak ke email: redaksi.jetsiber@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Scroll to top